فَتَكُونَا مِنَ الظَّٰلِمِينَ

(kalian berdua) adalah dari/termasuk orang-orang yang dzalim

قَالَ لَا يَنَالُ عَهْدِى الظَّٰلِمِينَ

(dia) mengatakan tidak (dia) akan memperoleh janjiku orang-orang yang dzalim

إِنَّكَ إِذًا لَّمِنَ الظَّٰلِمِينَ

sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk dari/golongan orang-orang yang dzalim

فَإِنِ انتَهَوْا۟ فَلَا عُدْوَٰنَ إِلَّا عَلَى الظَّٰلِمِينَ

maka jika (mereka) menghentikan maka tidak permusuhan kecuali atas/terhadap orang-orang yang zalim

فَبُهِتَ الَّذِى كَفَرَ وَالـلَّـهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظَّٰلِمِينَ

maka telah dihilangankan akal yang (dia) telah mengingkari dan Allah tidak (dia) akan menunjukkan kaum orang-orang yang dzalim

فَيُوَفِّيهِمْ أُجُورَهُمْ وَالـلَّـهُ لَا يُحِبُّ الظَّٰلِمِينَ

maka diwafatkan mereka pahala mereka dan Allah tidak menyukai orang-orang yang dzalim

وَالـلَّـهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظَّٰلِمِينَ

dan Allah tidak (dia) akan menunjukkan kaum orang-orang yang dzalim

وَالـلَّـهُ لَا يُحِبُّ الظَّٰلِمِينَ

dan Allah tidak menyukai orang-orang yang dzalim

وَمَأْوَىٰهُمُ النَّارُ وَبِئْسَ مَثْوَى الظَّٰلِمِينَ

dan tempat kembali mereka neraka dan seburuk-buruk tempat-tempat tinggal orang-orang yang dzalim

فَتَكُونَ مِنْ أَصْحَٰبِ النَّارِ وَذَٰلِكَ جَزَٰٓؤُا۟ الظَّٰلِمِينَ

maka adalah dari kaum/golongan neraka itu balasan orang-orang dzalim

إِنَّ الـلَّـهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظَّٰلِمِينَ

sesungguhnya Allah tidak (dia) akan menunjukkan kaum orang-orang yang dzalim

وَمَا اعْتَدَيْنَآ إِنَّآ إِذًا لَّمِنَ الظَّٰلِمِينَ

dan tidak (kami) melanggar batas sesungguhnya (kami) jika demikian tentu termasuk orang-orang yang dzalim

وَلَٰكِنَّ الظَّٰلِمِينَ بِـَٔايَٰتِ الـلَّـهِ يَجْحَدُونَ

dan tetapi orang-orang yang dzalim pada ayat-ayat Allah mengingkari

فَتَطْرُدَهُمْ فَتَكُونَ مِنَ الظَّٰلِمِينَ

maka mengusir mereka maka adalah dari/termasuk orang-orang yang zalim

بَعْدَ الذِّكْرَىٰ مَعَ الْقَوْمِ الظَّٰلِمِينَ

sesudah peringatan bersama kaum orang-orang yang zalim

وَكَذَٰلِكَ نُوَلِّى بَعْضَ الظَّٰلِمِينَ بَعْضًۢا بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ

itu dijadikan pemimpin sebagian orang-orang yang zalim bagian dengan apa disebabkan (mereka) adalah (mereka) sedang lakukan

قُلْ ءَآلذَّكَرَيْنِ حَرَّمَ أَمِ الْأُنثَيَيْنِ أَمَّا اشْتَمَلَتْ عَلَيْهِ إِنَّ الـلَّـهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظَّٰلِمِينَ

katakanlah apakah dua yang jantan (dia) benar-benar telah mengharamkan ataukah dua yang perempuan atau (ia) kemudian menjadi mengandung atasnya sesungguhnya Allah tidak (dia) akan menunjukkan kaum orang-orang yang zalim

وَلَا تَقْرَبَا هَٰذِهِ الشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ الظَّٰلِمِينَ

dan jangan (kalian berdua) mendekati ini pohon (kalian berdua) adalah dari/termasuk orang-orang yang dzalim

وَكَذَٰلِكَ نَجْزِى الظَّٰلِمِينَ

itu memberi pembalasan orang-orang dzalim

أَن لَّعْنَةُ الـلَّـهِ عَلَى الظَّٰلِمِينَ

bahwa kutukan/laknat Allah atas/terhadap orang-orang dzalim

قَالُوا۟ رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا مَعَ الْقَوْمِ الظَّٰلِمِينَ

(mereka) mengatakan ya tuhan kami jangan jadikan kami bersama kaum orang-orang yang dzalim

وَلَمَّا رَجَعَ مُوسَىٰٓ إِلَىٰ قَوْمِهِۦ غَضْبَٰنَ أَسِفًا وَلَا تَجْعَلْنِى مَعَ الْقَوْمِ الظَّٰلِمِينَ

dan setelah kembali Musa kepada kaumnya kemarahan duka-cita / penyesalan dan jangan jadikan aku bersama kaum orang-orang yang dzalim

لَا يَسْتَوُۥنَ عِندَ الـلَّـهِ وَالـلَّـهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظَّٰلِمِينَ

tidak menyamakan disisi Allah dan Allah tidak (dia) akan menunjukkan kaum orang-orang yang zalim

وَالـلَّـهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظَّٰلِمِينَ

dan Allah tidak (dia) akan menunjukkan kaum orang-orang yang dzalim

فَانظُرْ كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ الظَّٰلِمِينَ

maka perhatikanlah bagaimana menurut (dia) adalah yang mengakibatkan orang-orang zalim

رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلْقَوْمِ الظَّٰلِمِينَ

ya tuhan kami jangan jadikan kami cobaan/fitnah bagi kaum orang-orang yang dzalim

وَلَا يَضُرُّكَ فَإِن فَعَلْتَ فَإِنَّكَ إِذًا مِّنَ الظَّٰلِمِينَ

dan tidak memberi mudharat kepadamu maka jika (kamu) melakukan maka sesungguhnya kamu jika demikian dari/termasuk orang-orang yang dzalim

عَلَىٰ رَبِّهِمْ أَلَا لَعْنَةُ الـلَّـهِ عَلَى الظَّٰلِمِينَ

atas/terhadap tuhan mereka ingatlah kutukan/laknat Allah atas/terhadap orang-orang yang dzalim

أَعْلَمُ بِمَا فِىٓ أَنفُسِهِمْ إِنِّىٓ إِذًا لَّمِنَ الظَّٰلِمِينَ

lebih mengetahui dengan apa pada, di, dalam diri/jiwa-jiwa mereka sesungguhnya aku kalau begitu tentu dari/termasuk orang-orang yang dzalim

وَاسْتَوَتْ عَلَى الْجُودِىِّ وَقِيلَ بُعْدًا لِّلْقَوْمِ الظَّٰلِمِينَ

dan berlabuh atas/terhadap bukit Judi dan dikatakan kebinasaan bagi kaum orang-orang yang dzalim

مُّسَوَّمَةً عِندَ رَبِّكَ وَمَا هِىَ مِنَ الظَّٰلِمِينَ بِبَعِيدٍ

wanita yang memakai tanda disisi tuhanmu dan tidak dia dari orang-orang yang dzalim dengan jauh

فَهُوَ جَزَٰٓؤُهُۥ كَذَٰلِكَ نَجْزِى الظَّٰلِمِينَ

maka dia balasannya seperti itulah memberi pembalasan orang-orang yang zalim