وَيَوْمَ تَشَقَّقُ السَّمَآءُ بِالْغَمَٰمِ وَنُزِّلَ الْمَلَٰٓئِكَةُ تَنزِيلًا

dan pada hari (ia) sengaja membelah langit dengan awan/kabut dan diturunkan malaikat-malaikat penurunan sempurna

وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦٓ أَن تَقُومَ السَّمَآءُ وَالْأَرْضُ بِأَمْرِهِۦ

dan diantara ayat-ayat-Nya bahwa mendirikan langit dan bumi dengan perintahnya

فَارْتَقِبْ يَوْمَ تَأْتِى السَّمَآءُ بِدُخَانٍ مُّبِينٍ

maka tunggulah pada hari datang langit dengan asap/kabut nyata

فَمَا بَكَتْ عَلَيْهِمُ السَّمَآءُ وَالْأَرْضُ وَمَا كَانُوا۟ مُنظَرِينَ

maka tidaklah (ia) menangis atas mereka langit dan bumi dan tidak ada (mereka) adalah orang-orang yang diberi tangguh

يَوْمَ تَمُورُ السَّمَآءُ مَوْرًا

pada hari bergoncang langit goncangan

فَإِذَا انشَقَّتِ السَّمَآءُ فَكَانَتْ وَرْدَةً كَالدِّهَانِ

maka apabila keterbelahan langit maka (ia) adalah mawar merah seperti minyak

وَانشَقَّتِ السَّمَآءُ فَهِىَ يَوْمَئِذٍ وَاهِيَةٌ

dan terbelahlah langit maka ia pemberi peringatan yang lemah

يَوْمَ تَكُونُ السَّمَآءُ كَالْمُهْلِ

pada hari adalah langit seperti leburan perak

السَّمَآءُ مُنفَطِرٌۢ بِهِۦ كَانَ وَعْدُهُۥ مَفْعُولًا

langit yang dalam kondisi membelah karenanya (dia) adalah janjinya yang dikerjai

وَإِذَا السَّمَآءُ فُرِجَتْ

dan apabila langit telah dibelah

وَفُتِحَتِ السَّمَآءُ فَكَانَتْ أَبْوَٰبًا

dan telah dibukakan langit maka (ia) adalah pintu-pintu

ءَأَنتُمْ أَشَدُّ خَلْقًا أَمِ السَّمَآءُ بَنَىٰهَا

apakah kamu paling sangat penciptaan atau langit Dia telah membinanya

وَإِذَا السَّمَآءُ كُشِطَتْ

dan apabila langit telah dilenyapkan

إِذَا السَّمَآءُ انفَطَرَتْ

apabila langit (ia) kemudian membelah diri

إِذَا السَّمَآءُ انشَقَّتْ

apabila langit (ia) menjadi membelah