 | Al-Baqarah |  | ayat 108 |  |
 | ||||
| Apakah kamu menghendaki untuk meminta kepada Rasul kamu seperti Bani Israel meminta kepada Musa pada zaman dahulu? Dan barang siapa yang menukar iman dengan kekafiran, maka sungguh orang itu telah sesat dari jalan yang lurus. | ||||
Irab Surat AlBaqarah ayat 108
1. Segmen Awal: Kalimat Pertanyaan dan Keinginan
Kata |
Fungsi Gramatikal (I'rab) |
Tanda/Keterangan |
أَمۡ تُرِیدُونَ |
Am: Harf Athaf (Penyambung), digunakan untuk pemilihan atau perpindahan topik. Turīdūna: Fi'il Mudhari'. Wau: Fa'il. |
Marfu' dengan Tsubutun Nun. |
أَن تَسۡـَٔلُوا۟ |
An: Harf Maṣdariyah wa Nasb. Tas'alū: Fi'il Mudhari' Mansub. Wau: Fa'il. |
Manshub dengan membuang Nūn. |
رَسُولَكُمۡ |
Rasūla: Maf'ul Bih (Objek) dari Tas'alū. Kum: Mudhaf Ilaih. |
Manshub dengan Fathah. |
كَمَا سُئِلَ مُوسَىٰ |
Kāf: Harf Jar (seperti). Mā: Maṣdariyyah. Su'ila: Fi'il Madhi Mabni lil-Majhul (Pasif). Mūsā: Nā'ib Fa'il (Pengganti Subjek). |
Mūsā Marfu' dengan Dhommah Muqaddarah. |
مِن قَبۡلُ |
Min: Harf Jar. Qablu: Isim yang mabni 'ala Dhomm. |
Mabni Dhomm karena Mudhaf Ilaih-nya dihilangkan. |
Analisis Kalimat Pertanyaan:
Jumlatu (أَن تَسۡـَٔلُوا۟): Mashdar Mu'awwal (dari An dan Fi'il) ini berada pada posisi Nashob sebagai Maf'ul Bih dari Turīdūna.
2. Segmen Akhir: Kalimat Syarat dan Peringatan Keras
Kata |
Fungsi Gramatikal (I'rab) |
Tanda/Keterangan |
وَمَن یَتَبَدَّلِ |
Wau: Isti'nāfiyah (Awal kalimat baru). Man: Isim Syart (Kata Syarat) yang menjazamkan. Yatabaddal: Fi'il Mudhari' Majzūm. Fa'il Mustatir. |
Majzūm dengan Sukun (dikasrahkan untuk menyambung ke Alif Lām). Ini adalah Fi'il Syart. |
ٱلۡكُفۡرَ (Al-Kufra) |
Maf'ul Bih (Objek) dari Yatabaddal. |
Manshub dengan Fathah. |
بِٱلۡإِیمَـٰنِ |
Jar & Majrur. Bā' di sini bermakna 'Iwadh (pertukaran/sebagai ganti). |
Al-Imān Majrur dengan Kasrah. |
فَقَدۡ ضَلَّ |
Fā': Rābiṭah li Jawābi Syarṭ (Penyambung Jawaban Syarat). Qad: Harf Tahqīq (Penegasan). Ḍalla: Fi'il Madhi. |
Fi'il Ḍalla adalah Jawab Syart (Fi mahalli Jazmin, karena ada Fā'). |
سَوَاۤءَ ٱلسَّبِیلِ |
Sawā'a: Maf'ul Mutlaq (atau Zarf Makan). As-Sabīli: Mudhaf Ilaih. |
Manshub dengan Fathah. |
Analisis Kalimat Syarat:
Jumlatu (فَقَدۡ ضَلَّ سَوَاۤءَ ٱلسَّبِیلِ): Kalimat ini adalah Jawab Syart bagi Man. Kalimat ini berada pada posisi Jazm (Fi mahalli Jazmin) karena didahului oleh Fā' Rābiṭah.
Ringkasan Makna I'rab
Teguran: Allah menegur kaum Muslimin (atau Ahli Kitab yang berpura-pura beriman) yang ingin meminta mukjizat baru dari Nabi Muhammad ﷺ, meniru permintaan kaum Musa.
Peringatan: Bagian kedua adalah peringatan keras: Siapa pun yang menukar (Yatabaddal) keimanan dengan kekafiran, sungguh ia telah tersesat dari jalan yang lurus (Ḍalla Sawā'a as-Sabīl).