Ayat ini merupakan
kelanjutan dari sifat orang munafik pada ayat sebelumnya, menekankan
kebimbangan dan ketidakjelasan posisi mereka, serta diakhiri dengan
penegasan kekuasaan Allah dalam menyesatkan.
Bagian 1: Keterangan
Keadaan dan Posisi Orang Munafik
Kata
|
Jenis Kata
(Huruf/Isim/Fi'il)
|
I'rab (Kedudukan
Gramatikal)
|
Keterangan
|
مُذَبْذَبِينَ
|
Ism Maf'ūl
(Yang Digoyahkan)
|
Ḥāl
(Keterangan Keadaan) manṣūb bi al-yā' karena jamak
mudzakkar sālim.
|
Ḥāl bagi
Al-Munāfiqīn pada ayat 142.
|
بَيْنَ
|
Ẓarf Makān
(Keterangan tempat)
|
Manṣūb bi
al-fatḥah. Muḍāf.
|
Berkaitan dengan
Mużabżabīn.
|
ذَٰلِكَ
|
Ism Isyārah
(Kata Tunjuk Jauh)
|
Mabnī 'alā al-fatḥ
pada mahāl al-jarr sebagai Muḍāf Ilaih.
|
Merujuk pada iman dan
kekufuran.
|
لَا
|
Ḥarf Nafy
(Peniadaan)
|
Mabnī 'alā
as-sukūn.
|
|
إِلَىٰ
|
Ḥarf Jarr
|
Mabnī 'alā
as-sukūn.
|
|
هَٰؤُلَاءِ
|
Ism Isyārah
(Kata Tunjuk Dekat)
|
Mabnī 'alā al-kasr
pada mahāl al-jarr.
|
Jār wa Majrūr
berkaitan dengan Ḥāl yang dibuang (mā'ilīn
atau muntaqilīn).
|
وَ
|
Ḥarf 'Aṭaf
|
Mabnī 'alā
al-fatḥ.
|
|
لَا
إِلَىٰ هَٰؤُلَاءِ
|
Nafy + Jār
wa Majrūr
|
Di-aṭaf-kan
pada Lā ilā hā'ulā'i sebelumnya.
|
Merujuk pada golongan
kafir (golongan pertama merujuk pada mukmin).
|