Al-Quran Online ini, ajakan untuk mendalami AlQuran sambil mencari ridho dan cinta Allah semata
Daftar Akar Kata Pada AlQuran
Dipersembahkan oleh para sukarelawan yang hanya mencari kecintaan Allah semata

An-Nisa

dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

ayat 3

Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.

Irab Surat AnNisa ayat 3




📝 Uraian I'rāb Pilihan Kata Kunci

Kata

Kedudukan I'rāb (Fungsi)

Keterangan/Status

وَإِنْ (Wa in)

Wāw ('Aṭf) dan In (Syarat)

In adalah Ḥarf Syarṭ Jāzim (huruf syarat yang menjazmkan), tidak memiliki kedudukan i'rāb.

خِفْتُمْ (Khiftum)

Fi'l Māḍī (Kata Kerja Lampau)

Fi'l Syarṭ (Kata kerja Syarat), mabnī 'alā sukūn fi maḥalli jazm (tetap berharakat sukūn pada posisi jazm). Tā' (ـتم) adalah Fā'il (Subjek).

أَلَّا تُقْسِطُوا (Allā tuqsiṭū)

An Nāṣibah + Lā Nāfiyah + Fi'l Muḍāri' Manṣūb

Taqsiṭū adalah Manṣūb (dinashabkan) oleh An, tanda naṣb-nya adalah ḥaḍfu an-nūn (menghilangkan nūn). Wāw al-Jamā'ah adalah Fā'il.

فَانكِحُوا (Fankiḥū)

Fā' (Jawāb Syarṭ) dan Fi'l Amr

Jawāb Syarṭ (Jawaban Syarat), dalam posisi jazm secara keseluruhan. Fi'l Amr mabnī 'alā ḥaḍfi an-nūn. Wāw al-Jamā'ah adalah Fā'il.

مَا ()

Ism Mawṣūl (Kata Sambung)

Mabnī 'alā sukūn fi maḥalli naṣb (tetap berharakat sukūn pada posisi naṣb), sebagai Maf'ūl bih (Objek) dari fankiḥū (nikahilah). Maknanya: التي (yang).

مَثْنَىٰ (Maṭnā)

Ḥāl (Keadaan)

Manṣūb (berharakat fatḥah muqaddarah). Merupakan Ism maṣrūf 'an ṣiyāghatil 'adad (kata yang diubah dari bentuk bilangan).

وَثُلَاثَ (wa ṡulāṡa)

Ma'ṭūf (Diikuti)

Manṣūb, mengikuti maṭnā. Mamnu' min aṣ-ṣarf (tidak menerima tanwīn dan kasrah).

وَرُبَاعَ (wa rubā'a)

Ma'ṭūf (Diikuti)

Manṣūb, mengikuti maṭnā. Mamnu' min aṣ-ṣarf.

فَوَاحِدَةً (Fa wāḥidatan)

Fā' (Jawāb Syarṭ) dan Maf'ūl bih yang Maḥḍūf

Manṣūb (berharakat fatḥah), objek dari kata kerja yang diperkirakan: فانكحوا (Maka nikahilah) wāḥidatan.

أَوْ مَا مَلَكَتْ (aw mā malakat)

Aw ('Aṭf) dan Mā Mawṣūlah (Kata Sambung)

adalah Mabnī pada posisi naṣb, di'aṭafkan kepada wāḥidatan.

أَيْمَانُكُمْ (Aymānukum)

Fā'il (Subjek)

Marfū' (berharakat ḍammah) untuk kata kerja malakat.

ذَٰلِكَ (Ḏālika)

Ism Isyārah (Kata Tunjuk)

Mabnī pada posisi raf', sebagai Mubtada' (Subjek Kalimat).

أَدْنَىٰ (Adnā)

Khabar (Predikat)

Marfū' (dalam posisi raf') dengan tanda ḍammah muqaddarah.

أَلَّا تَعُولُوا (Allā ta'ūlū)

An Nāṣibah + Lā Nāfiyah + Fi'l Muḍāri' Manṣūb

Ta'ūlū adalah Manṣūb oleh An, tanda naṣb-nya adalah ḥaḍfu an-nūn. Sumber kata (maṣdar mu'awwal) أَلَّا تَعُولُوا berada pada posisi jarr sebagai Muḍāf Ilaih untuk Adnā, artinya: "lebih dekat kepada tidak condong (berbuat zalim)".




🔑 Poin Utama I'rāb Ayat

  1. Struktur Syarat-Jawaban Syarat (Syarṭ wa Jawāb Syarṭ): Ayat ini dibangun di atas dua struktur syarat-jawaban syarat yang sangat jelas:

    • Syarat Pertama: وَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَىٰ (Dan jika kamu khawatir tidak akan berlaku adil terhadap anak yatim).

    • Jawaban Pertama: فَانكِحُوا مَا طَابَ لَكُم مِّنَ النِّسَاءِ (maka nikahilah wanita-wanita yang kamu senangi).

    • Syarat Kedua: فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا (Maka jika kamu khawatir tidak akan dapat berlaku adil).

    • Jawaban Kedua: فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ (maka (nikahilah) seorang saja, atau budak yang kamu miliki).

  2. Maf'ūl bih Maḥḍūf (Objek yang Dihilangkan): Dalam jawaban syarat kedua (فَوَاحِدَةً), kata وَاحِدَةً (satu) berstatus manṣūb (fatḥah), yang menunjukkan bahwa ada kata kerja فَانكِحُوا (nikahilah) yang diperkirakan ada di depannya. Artinya bukan "maka satu (orang)" tetapi "maka nikahilah satu (orang)".

  3. Makna Adnā dan Ta'ūlū: Frasa terakhir ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَلَّا تَعُولُوا (Itu lebih dekat kepada tidak berbuat zalim/condong).

    • أَدْنَىٰ (lebih dekat) adalah Khabar dari Ḏālika.

    • أَلَّا تَعُولُوا (tidak condong/zalim) di-i'rāb sebagai maṣdar mu'awwal (bentuk kata kerja yang diubah menjadi kata benda) yang menjadi sandaran (Muḍāf Ilaih) untuk Adnā.

Ayat ini adalah dasar utama dalam fiqh munakahat (hukum perkawinan), yang membatasi jumlah istri hingga empat orang dengan syarat harus mampu berbuat adil, atau cukup dengan satu istri jika khawatir tidak bisa berlaku adil.