Ayat ini melarang orang-orang beriman untuk menginginkan (iri)
terhadap karunia dan kelebihan duniawi yang telah diberikan Allah
kepada sebagian orang atas sebagian yang lain, dan mengajarkan cara
yang benar untuk memohon rezeki dan karunia.
I. Bagian Pertama:
Larangan Menginginkan Karunia Orang Lain
Kata
|
I'rāb (Kedudukan
Gramatikal)
|
Keterangan/Status
|
وَلَا
تَتَمَنَّوْا (Wa lā
tatamannaw)
|
Wāw ('Aṭf)
dan Lā Nāhiyah + Fi'l Muḍāri' Majzūm
|
Majzūm dengan
ḥaḍfu an-nūn (hilangnya nūn). Wāw
al-Jamā'ah adalah Fā'il (Subjek).
|
مَا
(Mā)
|
Ism Mawṣūl
(Kata Sambung)
|
Maf'ūl bih
(Objek) pada posisi naṣb. Artinya: "apa
yang/hal-hal yang".
|
فَضَّلَ
(Faḍḍala)
|
Fi'l Māḍī
(Kata Kerja Lampau)
|
Mabnī 'alā
al-fatḥ.
|
اللَّهُ
(Allāhu)
|
Fā'il (Subjek)
|
Marfū'
(berharakat ḍammah).
|
بِهِ
(Bihī)
|
Jārr wa Majrūr
|
Muta'alliq
(terkait) dengan Faḍḍala.
|
بَعْضَكُمْ
(Ba'ḍakum)
|
Maf'ūl bih
(Objek)
|
Manṣūb
(berharakat fatḥah).
|
عَلَىٰ
بَعْضٍ ('Alā ba'ḍin)
|
Jārr wa Majrūr
|
Muta'alliq
dengan Faḍḍala.
|
Jumlah
فَضَّلَ
اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ...
|
Ṣilah al-Mawṣūl
(Anak Kalimat Penghubung)
|
Tidak memiliki
kedudukan i'rāb, berfungsi menjelaskan مَا.
|