Al-Quran Online ini, ajakan untuk mendalami AlQuran sambil mencari ridho dan cinta Allah semata
Daftar Akar Kata Pada AlQuran
Dipersembahkan oleh para sukarelawan yang hanya mencari kecintaan Allah semata

An-Nisa

dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

ayat 34

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.

Irab Surat AnNisa ayat 34

Ayat ini adalah salah satu ayat kunci dalam hukum keluarga Islam, yang menetapkan kedudukan suami, kewajiban istri, dan langkah-langkah penanganan pembangkangan (nushuz) istri.

I. Bagian Pertama: Kedudukan Suami dan Kewajiban Istri

Kata

I'rāb (Kedudukan Gramatikal)

Keterangan/Status

الرِّجَالُ (Ar-rijālu)

Mubtada' (Subjek)

Marfū' (berharakat ḍammah).

قَوَّامُونَ (Qawwāmūna)

Khabar (Predikat)

Marfū', tanda raf'-nya wāw karena Jam' Muḏakkar Sālim.

عَلَى النِّسَاءِ ('Ala n-nisā'i)

Jārr wa Majrūr

Muta'alliq (terkait) dengan Qawwāmūna.

بِمَا (Bi mā)

Bā' (Jārr) + (Maṣdariyyah atau Ism Mawṣūl)

Jārr wa Majrūr terkait dengan Qawwāmūna. dan kalimat setelahnya membentuk Maṣdar Mu'awwal yang berfungsi sebagai Sebab.

فَضَّلَ (Faḍḍala)

Fi'l Māḍī. Allāhu adalah Fā'il. Ba'ḍahum adalah Maf'ūl bih.

وَبِمَا أَنفَقُوا (Wa bi mā anfaqū)

Wāw ('Aṭf) dan Bi mā (Sebab/Jārr wa Majrūr)

Di-'aṭaf-kan kepada Bi mā sebelumnya (sebab kedua).

فَالصَّالِحَاتُ (Faṣ-ṣāliḥātu)

Fā' (Istināf) dan Mubtada'

Marfū', tanda raf'-nya ḍammah.

قَانِتَاتٌ (Qānitātun)

Khabar Awwal (Predikat Pertama)

Marfū', tanda raf'-nya ḍammah.

حَافِظَاتٌ (Ḥāfiẓātun)

Khabar Ṡānī (Predikat Kedua)

Marfū'.

لِّلْغَيْبِ (Lil-ghaybi)

Jārr wa Majrūr

Muta'alliq dengan Ḥāfiẓātun.

بِمَا حَفِظَ اللَّهُ (Bi mā ḥafiẓa Allāhu)

Bā' (Sebab) dan (Maṣdariyyah).

Maṣdar Mu'awwal sebagai sebab. Artinya: "disebabkan Allah telah menjaga mereka."




II. Bagian Kedua: Langkah-Langkah Penanganan Pembangkangan (Nushuz)

Kata

I'rāb (Kedudukan Gramatikal)

Keterangan/Status

وَاللَّاتِي (Wa al-lātī)

Wāw ('Aṭf) dan Ism Mawṣūl

Mubtada' pada posisi raf'.

تَخَافُونَ (Taḵāfūna)

Fi'l Muḍāri'

Ṣilah al-Mawṣūl. Marfū' dengan tsubūt an-nūn. Wāw al-Jamā'ah adalah Fā'il.

نُشُوزَهُنَّ (Nushūzahunna)

Maf'ūl bih (Objek)

Manṣūb (berharakat fatḥah).

فَعِظُوهُنَّ (Fa 'iẓūhunna)

Fā' (Rabṭ al-Khabar) dan Fi'l Amr

Kalimat ini adalah Khabar dari اللَّاتِي pada posisi raf'. Wāw al-Jamā'ah adalah Fā'il. Hunn (ـهنَّ) adalah Maf'ūl bih.

وَاهْجُرُوهُنَّ (Wa hjurūhunna)

Wāw ('Aṭf) dan Fi'l Amr

Di-'aṭaf-kan kepada Fa'iẓūhunna.

فِي الْمَضَاجِعِ (Fī al-maḍāji'i)

Jārr wa Majrūr

Muta'alliq dengan Hjurūhunna.

وَاضْرِبُوهُنَّ (Wa ḍribūhunna)

Wāw ('Aṭf) dan Fi'l Amr

Di-'aṭaf-kan kepada Fa'iẓūhunna.


III. Bagian Ketiga: Akhir Perintah dan Penutup

Kata

I'rāb (Kedudukan Gramatikal)

Keterangan/Status

فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ (Fa in aṭa'nakum)

Fā' (Istināf) dan In (Syarat Jāzim) + Fi'l Māḍī

Fi'l Syarṭ pada posisi jazm. Nūn an-Niswa adalah Fā'il. Kāf (كم) adalah Maf'ūl bih.

فَلَا تَبْغُوا (Fa lā tabghū)

Fā' (Jawāb Syarṭ) dan Lā Nāhiyah + Fi'l Muḍāri' Majzūm

Jawāb Syarṭ pada posisi jazm. Tanda jazm-nya ḥaḍfu an-nūn.

عَلَيْهِنَّ ('Alayhinna)

Jārr wa Majrūr

Muta'alliq dengan Tabghū.

سَبِيلًا (Sabīlan)

Maf'ūl bih (Objek)

Manṣūb (berharakat fatḥah). Artinya: "jalan untuk menyusahkan (mereka)."

إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا

Inna Allāha (Ism Inna Manṣūb) + Kāna (Ism Kāna ḍamīr mustatir) + 'Alīyan (Khabar Kāna Awwal) + Kabīran (Khabar Kāna Ṡānī).

Penutup yang mengingatkan bahwa Allah Maha Tinggi dan Maha Besar, dan akan mengawasi perlakuan suami.


🔑 Poin Utama I'rāb Ayat

  1. Struktur Mubtada' Khabar Pembuka: الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ (Laki-laki adalah pemimpin atas wanita) adalah kalimat nominal sederhana. قَوَّامُونَ (pemimpin) adalah Khabar yang Marfū' dengan wāw.

  2. Sebab Qawwamah (Bi mā): Kewenangan Qawwamah didasarkan pada dua sebab yang diawali بِمَا (Bā' as-Sababiyyah - Bā' sebab):

    • Sebab 1: بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ (Karunia alami yang diberikan Allah).

    • Sebab 2: وَبِمَا أَنفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ (Kewajiban finansial yang mereka tunaikan).

  3. Khabar Jumlah Fi'liyah: Bagian yang menjelaskan penanganan nushuz menggunakan struktur Mubtada' Khabar:

    • المُبتدأ (Subjek): وَاللَّاتِي (Dan wanita-wanita yang...).

    • الخَبَر (Predikat): Kalimat perintah yang panjang فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ... (maka nasihatilah mereka...). Fā' wajib ada karena Khabar berbentuk perintah (Fi'l Amr).

  4. Struktur Syarat-Jawaban Syarat Penutup: فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا.

    • Fi'l Syarṭ (أَطَعْنَ - Majzūm).

    • Jawāb Syarṭ (فَلَا تَبْغُوا - Majzūm), diawali Fā' karena Lā Nāhiyah wajib mengikat Jawāb Syarṭ.

Ayat ini menetapkan hierarki dalam rumah tangga dan memberikan panduan bertahap (nasihat, pisah ranjang, memukul yang tidak melukai) untuk mengatasi pembangkangan istri, dengan menekankan keadilan dan larangan melampaui batas jika istri sudah taat.