Al-Quran Online ini, ajakan untuk mendalami AlQuran sambil mencari ridho dan cinta Allah semata
Daftar Akar Kata Pada AlQuran
Dipersembahkan oleh para sukarelawan yang hanya mencari kecintaan Allah semata

An-Nisa

dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

ayat 77

Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka: 'Tahanlah tanganmu (dari berperang), dirikanlah sembahyang dan tunaikanlah zakat!' Setelah diwajibkan kepada mereka berperang, tiba-tiba sebahagian dari mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari itu takutnya. Mereka berkata: 'Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami? Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban berperang) kepada kami beberapa waktu lagi?' Katakanlah: 'Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa dan kamu tidak akan dianiaya sedikit pun.

Irab Surat AnNisa ayat 77

Ayat ini mencela sebagian orang beriman yang diwajibkan berperang di Madinah setelah sebelumnya meminta izin berperang di Mekah. Ketika perintah perang yang sesungguhnya datang, mereka malah takut kepada manusia (musuh) seperti takut kepada Allah, dan mereka mengajukan keberatan.

🧐 Analisis I'rāb (Gramatikal)

I. Bagian Pertama: Mencela Permintaan Perang dan Kewajiban Awal

Kata

I'rāb (Kedudukan Gramatikal)

Keterangan/Status

أَلَمْ تَرَ (Alam tara)

Hamzah (Istifhām Inkārī) + Lam (Jāzim) + Fi'l Muḍāri' Majzūm

Pertanyaan retoris bermakna pencelaan. Tara majzūm dengan ḥaḍfu ḥarf al-'illah.

إِلَى الَّذِينَ (Ilā al-laḍīna)

Jārr wa Majrūr

Muta'alliq dengan Tara.

قِيلَ لَهُمْ (Qīla lahum)

Fi'l Māḍī Majhūl + Jārr wa Majrūr

Ṣilah al-Mawṣūl (Anak Kalimat Penghubung) untuk الَّذِينَ.

كُفُّوا أَيْدِيَكُمْ (Kuffū aydīyakum)

Fi'l Amr + Maf'ūl bih

Maqūl al-Qaul (Isi Ucapan) pada posisi naṣb (secara makna).

وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ

'Aṭaf

Di-'aṭaf-kan kepada Kuffū. Semua berstruktur Fi'l Amr + Maf'ūl bih.



II. Bagian Kedua: Datangnya Perintah Perang dan Reaksi Mereka

Kata

I'rāb (Kedudukan Gramatikal)

Keterangan/Status

فَلَمَّا (Falammā)

Fā' al-'Aṭf dan Lammā (Ẓarf Syarṭ - Ketika)

Ẓarf yang bermakna syarat.

كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ (Kutiba 'alayhimu al-qitālu)

Fi'l Māḍī Majhūl + Jārr wa Majrūr + Nā'ib al-Fā'il

Fi'l Syarṭ dari Lammā. Al-Qitālu adalah Nā'ib al-Fā'il (Marfū').

إِذَا (Iḏā)

Fā' al-Fujā'ah (Iḏā Kejutan)

Jawāb Syarṭ dari Lammā. Tidak memiliki kedudukan I'rāb.

فَرِيقٌ مِّنْهُمْ (Farīqun minhum)

Mubtada' (Subjek)

Marfū'. Minhum adalah Na'at (Sifat).

يَخْشَوْنَ النَّاسَ (Yakhšawna an-nāsa)

Fi'l Muḍāri' + Maf'ūl bih

Khabar (Predikat) dari Farīqun pada posisi raf'.

كَخَشْيَةِ اللَّهِ (Kaḵašyati Allāhī)

Kāf (Harf Jārr - Seperti) + Maṣdar Muḍāf

Jārr wa Majrūr pada posisi naṣb sebagai Maf'ūl Muṭlaq yang menjelaskan jenis rasa takut.

أَوْ أَشَدَّ خَشْيَةً (Aw ašadda ḵašyatan)

Aw ('Aṭf) + Ašadda + Tamyīz

Di-'aṭaf-kan kepada Kaḵašyati (secara kedudukan Naṣb). Ašadda adalah Ma'ṭūf. Khasyatan adalah Tamyīz untuk Ašadda (Manṣūb).

III. Bagian Ketiga: Keberatan Mereka dan Jawaban Nabi

Kata

I'rāb (Kedudukan Gramatikal)

Keterangan/Status

وَقَالُوا (Wa qālū)

Fi'l Māḍī

'Aṭaf kepada Jawāb Syarṭ (Iḏā Farīqun...).

رَبَّنَا لِمَ كَتَبْتَ عَلَيْنَا الْقِتَالَ

Maqūl al-Qaul

Manṣūb (secara kedudukan). Lima (لِمَ) adalah Li mā (Mengapa). Al-Qitāla adalah Maf'ūl bih.

لَوْلَا أَخَّرْتَنَا (Lawlā aḵḵartanā)

Lawlā (Harf Taḥḍīḍ - Mengapa tidak/Dorongan)

Menunjukkan penyesalan/keberatan (Halā). Aḵḵartanā adalah Fi'l Māḍī + (Maf'ūl bih).

إِلَىٰ أَجَلٍ قَرِيبٍ (Ilā ajalin qarībin)

Jārr wa Majrūr + Na'at

Muta'alliq dengan Aḵḵartanā.

قُلْ (Qul)

Fi'l Amr

Fā'il-nya ḍamīr mustatir (anta).

مَتَاعُ الدُّنْيَا قَلِيلٌ (Matā'u ad-dunyā qalīlun)

Mubtada' + Muḍāf Ilaih + Khabar

Maqūl al-Qaul (Jawaban Nabi) yang Manṣūb secara kedudukan.

وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ (Wa al-ākhiratu khayrun)

'Aṭaf

Mubtada' + Khabar.

لِّمَنِ اتَّقَىٰ (Limani ittaqā)

Jārr wa Majrūr + Ṣilah

Muta'alliq dengan Khayrun.

وَلَا تُظْلَمُونَ فَتِيلًا (Wa lā tuẓlamūna fatīlan)

(Nāfiyah) + Fi'l Muḍāri' Majhūl

Tūẓlamūna adalah Fi'l Majhūl (Wāw al-Jamā'ah adalah Nā'ib al-Fā'il). Fatīlan adalah Nā'ib 'an al-Maf'ūl al-Muṭlaq (pengganti Maf'ūl Muṭlaq), bermakna: "seukuran benang tipis pun."


🔑 Poin Utama I'rāb Ayat

  1. Istifhām Inkārī: Ayat dibuka dengan أَلَمْ تَرَ (Tidakkah kamu perhatikan?), yang merupakan kecaman atas kontradiksi sikap sebagian orang beriman.

  2. Kewajiban Awal (Kuffū, Aqīmū, Ātū): Di Mekah (sebelum hijrah), mereka diperintahkan untuk menahan diri dari perang (كُفُّوا أَيْدِيَكُمْ), dan berfokus pada ibadah formal (وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ).

  3. Fā' al-Fujā'ah (Iḏā): Ketika perintah perang datang (فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ), mereka terkejut, ditunjukkan oleh إِذَا (tiba-tiba/kejutan) yang mengikat Jawāb Syarṭ dari Lammā.

  4. Maf'ūl Muṭlaq Non-Maṣdar: كَخَشْيَةِ اللَّهِ (seperti rasa takut kepada Allah) berfungsi sebagai Maf'ūl Muṭlaq (yang menjelaskan jenis perbuatan), meskipun secara lafaz ia adalah Jārr wa Majrūr. Ini menekankan intensitas rasa takut mereka kepada manusia.

  5. Tamyīz: خَشْيَةً adalah Tamyīz yang menjelaskan perbandingan pada Ašadda (lebih keras dalam hal apa? Dijawab: rasa takut).

  6. Harf Taḥḍīḍ (Lawlā): لَوْلَا أَخَّرْتَنَا (Mengapa tidak Engkau tangguhkan kami?) adalah ungkapan penyesalan/keberatan yang digunakan untuk menuntut penangguhan kewajiban.

  7. Nā'ib 'an al-Maf'ūl al-Muṭlaq: فَتِيلًا (seukuran benang tipis di tengah biji kurma) adalah Nā'ib 'an al-Maf'ūl al-Muṭlaq yang menunjukkan penekanan yang kuat pada keadilan: mereka tidak akan dizalimi sedikit pun.

Ayat ini memperlihatkan bahwa rasa takut kepada musuh dan kecintaan pada dunia adalah penyakit jiwa yang dapat menggugurkan keberanian, dan Allah membantah keberatan mereka dengan menyepelekan nilai dunia (مَتَاعُ الدُّنْيَا قَلِيلٌ).