Al-Quran Online ini, ajakan untuk mendalami AlQuran sambil mencari ridho dan cinta Allah semata
Daftar Akar Kata Pada AlQuran
Dipersembahkan oleh para sukarelawan yang hanya mencari kecintaan Allah semata

An-Nisa

dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

ayat 92

Dan tidak layak bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin (yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja), dan barang siapa membunuh seorang mukmin karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh itu), kecuali jika mereka (keluarga terbunuh) bersedekah. Jika ia (si terbunuh) dari kaum yang memusuhimu, padahal ia mukmin, maka (hendaklah si pembunuh) memerdekakan hamba-sahaya yang mukmin. Dan jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, maka (hendaklah si pembunuh) membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang mukmin. Barang siapa yang tidak memperolehnya, maka hendaklah ia (si pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-turut sebagai cara tobat kepada Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Irab Surat AnNisa ayat 92




Ayat ini adalah Ayat Hukum Pidana Islam (Jinayah) yang sangat mendetail mengenai kasus pembunuhan tidak sengaja (Khata'). Ayat ini menetapkan sanksi berupa Diyat (denda darah) dan Kaffarah (penebusan dosa) serta membedakan hukum berdasarkan status kewarganegaraan korban (Muslim dalam negeri, Muslim di negeri musuh, atau Kafir Mu'ahid).


🧐 Analisis I'rāb (Gramatikal)

I. Bagian Pertama: Hukum Dasar (Larangan Membunuh Mukmin)

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ أَن يَقْتُلَ مُؤْمِنًا إِلَّا خَطَأً

Kata

I'rāb (Kedudukan Gramatikal)

Keterangan/Status

وَ (Wa)

Wāw Isti'nāfiyyah

Permulaan hukum baru.

مَا (Mā)

Nāfiyah

Huruf penyangkal (Tidaklah/Tidak pantas).

كَانَ (Kāna)

Fi'l Māḍī Nāqiṣ

Menunjukkan ketetapan hukum.

لِمُؤْمِنٍ (Li-mu'minin)

Jārr wa Majrūr

Terkait dengan Khabar Kāna yang dihapus (Maḥzūf). Takdirnya: Wa mā kāna [Jā'izan/Lā'iqan] li-mu'minin (Tidaklah [boleh/layak] bagi seorang mukmin).

أَن (An)

Maṣdariyyah wa Naṣib

Huruf penashab.

يَقْتُلَ (Yaqtula)

Fi'l Muḍāri'

Manṣūb oleh An. Fā'il-nya Huwa.

(Masdar Mu'awwal)

An + Yaqtula

Menempati posisi Rafa' sebagai Ism Kāna Mu'akhkhar (Subjek Kāna yang diakhirkan).

مُؤْمِنًا (Mu'minan)

Maf'ūl bih (Objek)

Manṣūb. Korban pembunuhan.

إِلَّا (Illā)

Ḥarf Istiṡnā' Munqaṭi'

Pengecualian terputus. Bermakna Lākin (Tetapi). Karena membunuh secara tidak sengaja bukan bagian dari "niat" membunuh.

خَطَأً (Khaṭa'an)

Mustaṡnā atau Ḥāl

Manṣūb. Artinya: "(terjadi) secara tidak sengaja."

II. Bagian Kedua: Sanksi Kasus 1 (Korban Mukmin dalam Wilayah Islam)

وَمَن قَتَلَ مُؤْمِنًا خَطَأً فَتَحْرِيرُ رَقَبَةٍ مُّؤْمِنَةٍ وَدِيَةٌ مُّسَلَّمَةٌ إِلَىٰ أَهْلِهِ

Kata

I'rāb (Kedudukan Gramatikal)

Keterangan/Status

وَمَن (Wa Man)

Wāw Isti'nāfiyyah + Ism Syarṭ

Man: Mubtada' (Subjek).

قَتَلَ (Qatala)

Fi'l Māḍī

Fi'l Syarṭ. Posisi Jazm.

مُؤْمِنًا خَطَأً

Maf'ūl bih + Ḥāl

Objek dan Keterangan Cara.

فَ (Fa)

Fā' Rābiṭah

Pengikat jawaban syarat.

تَحْرِيرُ (Taḥrīru)

Mubtada' (Khabar dibuang)

Takdir: Fa-[al-wājibu] taḥrīru... (Maka [kewajibannya] adalah membebaskan...). Atau bisa menjadi Khabar dari Mubtada' yang dibuang (Fa-huwa taḥrīru...).

رَقَبَةٍ (Raqabatin)

Muḍāf Ilaih

Majrūr. "Hamba sahaya."

مُّؤْمِنَةٍ (Mu'minatin)

Na'at (Sifat)

Majrūr. Syarat budak harus beriman.

وَدِيَةٌ (Wa Diyatun)

'Aṭaf

Disambungkan ke Taḥrīru. "Dan denda darah."

مُّسَلَّمَةٌ (Musallamatun)

Na'at

Sifat bagi Diyatun. "Yang diserahkan/tunai."

إِلَىٰ أَهْلِهِ (Ilā Ahlihi)

Jārr wa Majrūr

Terkait dengan Musallamatun.

III. Bagian Ketiga: Pengecualian Pembayaran Diyat (Sedekah)

إِلَّا أَن يَصَّدَّقُوا

Kata

I'rāb (Kedudukan Gramatikal)

Keterangan/Status

إِلَّا (Illā)

Ḥarf Istiṡnā'

Pengecualian.

أَن (An)

Maṣdariyyah

Penashab.

يَصَّدَّقُوا (Yaṣṣaddaqū)

Fi'l Muḍāri'

Manṣūb (Buang Nūn). Asalnya Yataṣaddaqū. Fā'il-nya Wāw (Keluarga korban).

(Masdar Mu'awwal)

An + Yaṣṣaddaqū

Posisi Naṣb sebagai Mustaṡnā. Artinya: "Kecuali jika mereka bersedekah (memaafkan pembayaran)."

IV. Bagian Keempat: Sanksi Kasus 2 (Korban Mukmin di Wilayah Musuh)

فَإِن كَانَ مِن قَوْمٍ عَدُوٍّ لَّكُمْ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَتَحْرِيرُ رَقَبَةٍ مُّؤْمِنَةٍ

Kata

I'rāb (Kedudukan Gramatikal)

Keterangan/Status

فَإِن (Fa In)

Fā' Tafrī' + Syarṭiyyah

Rincian kasus kedua.

كَانَ (Kāna)

Fi'l Māḍī Nāqiṣ

Isim Kāna adalah Huwa (Si Korban).

مِن قَوْمٍ عَدُوٍّ

Jārr + Majrūr + Na'at

Khabar Kāna. "Dari kaum musuh."

وَهُوَ مُؤْمِنٌ (Wa Huwa Mu'minun)

Wāw Ḥāliyyah + Mubtada' + Khabar

Kalimat nominal ini adalah Ḥāl. "Padahal dia (korban) seorang mukmin."

فَتَحْرِيرُ...

Jawab Syarat

(Struktur sama dengan bagian II). Hanya wajib membebaskan budak, tanpa diyat (karena harta di negeri musuh tidak terlindungi/status perang).

V. Bagian Kelima: Sanksi Kasus 3 (Korban Kafir Mu'ahid/Terikat Perjanjian)

وَإِن كَانَ مِن قَوْمٍ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُم مِّيثَاقٌ فَدِيَةٌ مُّسَلَّمَةٌ إِلَىٰ أَهْلِهِ وَتَحْرِيرُ رَقَبَةٍ مُّؤْمِنَةٍ

Kata

I'rāb (Kedudukan Gramatikal)

Keterangan/Status

وَإِن (Wa In)

'Aṭaf + Syarṭ

Rincian kasus ketiga.